Wednesday, February 19, 2014

Robert Kiyosaki's Top 2

Before we talked about cashflow quadrant, I would like to share a story about Robert Kiyosaki’s book, “Rich Dad, Poor Dad”.

This book was a huge success with millions of copies being sold worldwide. In this book, Robert Kiyosaki had two dads, one is his biological dad tagged as “poor dad” and one is his friend’s dad tagged as “rich dad.” Both dads taught Robert Kiyosaki how to reach his financial goals and achieve success but with different approaches.

His poor dad spent so much time in school earning him a doctorate degree landing on a high paying job but ended with a lot of bills left unpaid  while his rich dad did not finish school but ended up owning a business empire. How did this happen? Just look at the contrasting ideas each dad have:

His poor dad says: “I CAN’T AFFORD IT!” while his rich dad says: “HOW CAN I AFFORD IT?”

His poor dad says: “MONEY IS THE ROOT OF ALL EVIL!” while his rich dad says: “LACK OF MONEY IS THE ROOT OF ALL EVIL!”

By viewing these two contrasting ideas, his poor dad’s brain stopped working when he said those, killing his initiative and promoting negativity while his rich dad’s brain kept on thinking on ways creating initiative and promoting optimism. Which one is best? Of course, undeniably, it’s rich dad’s ideas! Here are some more comparison of how does a Rich dad’s thinking and Poor dad’s thinking.

Robert Kiyosaki continued and coined the term RAT RACE. This is the race of our lifetime INCOME and SPEND. We receive our income regularly from our paychecks yet we spend the same to pay bills and satisfy our wants. We are now trapped in this rat race. We live our lives to pay our everyday bills! Now, how can we escape from this rat race trap? By understanding the Rich Dad’s CASHFLOW Quadrant: Rich Dad’s Guide to Financial Freedom
This is understanding where our income flows. It was divided into two main sections. The left side called “Active Income” and right side called “Passive Income.” What’s the difference? Active Income says “You Work For Money” while Passive Income says “Money Works For You.”

It is then further subdivided into four quadrants. Quadrant 1 is the so-called Employees. Quadrant 2 is the so-called Self-Employed. Qudrant 3 is the so-called Big Business Owners. Quadrant 4 is the so-called Investors. Where do you belong to these four quadrants? Let’s examine it one by one:

Quadrant 1 – EMPLOYEES. I do think that most of us belongs here. We have a job. We have to work hard, follow instructions from our bosses and superiors and get paid. We don’t own our time. These are people who love security or tenure. They will work hard to climb up the corporate ladder. The higher they climbed the ladder, the higher they pay is. Sad to say, the higher their pay is, the higher also their taxes. And it’s not them getting rich, it’s their bosses, it’s their company. Time will come, they will get tired. Their body will collapse because of age. And when they stopped working, they will also stop receiving income.
Quadrant 2 – SELF EMPLOYED – They work for themselves. The difference with the employees is that self-employed own their time since they don’t have superiors. They can decide for themselves. These are people who loves to be independent. They don’t want to work for others, instead they want to work for themselves. These are doctors, lawyers, and small business owners. But still, they are an employee of themselves. And if they stopped working, they will also stop receiving income.
Quadrant 3 – BIG BUSINESS OWNERS – They love delegating tasks. They concentrate their efforts more on activities which produces most profits. They hire people who are more intelligent than them to do the work for them. They have built a solid system and they own it. They have built their resources to make this possible. And so they can leave for vacation and can leave work for some time but still earns money because there were people working for them. Examples of this are the taipans and tycoons and some franchisers who have built a solid business.
Quadrant 4 – INVESTORS – These are people who have built their assets and are not working for money anymore. Instead, the assets they have accumulated works for them providing them constant income even if they don’t work. These are people who are called “living on interests”. They are living thru the interests of their assets and investments. Money works for them. They have invested their money to have more money. They can differentiate which one is an asset and which one is a liability. Examples of these are investors in the stock market, real estate, etc.
Did you see the difference? The only way to escape from the rat race is by travelling from active income to passive income, from employee or self-employed to becoming a big business owner or investor. And this is the challenge that Robert Kiyosaki left to us readers.

As a final note, I’m leaving this quote from Mr. Kiyosaki.

“The rich buy assets. The poor only have expenses. The middle class buys liabilities they think are assets. The poor and the middle class work for money. The rich have money work for them.”

Thursday, February 13, 2014

Syukur Setiap Saat....

Wang syiling jatuh di hadapan seorang lelaki yg sedang asyik mambancuh simen. Melihat logam kecil itu , tangan lelaki itu terhenti melakukan kerja. Tidak menunggu lama , tangannya segera mengutip syiling itu dan dimasukkan ke dalam poketnya. Dia menyambung semula kerjanya.
Sekali lagi lelaki itu terpandang duit syiling tidak jauh dari sisinya . Lelaki itu menoleh ke kiri ,kanan dan sekelilingnya.Tiada siapa yang berdekatan dengannya . Sekali lagi dia terus mengambil syiling itu dan menyimpan dalam koceknya.
Tidak lama kemudian, lelaki itu ternampak lagi duit syiling berdekatan dengannya . Pun sama , dia mengambil dan menyimpannya .
"Rezeki aku !" Kata lelaki itu dalam hati.
Lelaki itu tidak sedar , logam syiling itu sebenarnya dicampakkan oleh ketuanya dari aras lapan bangunan separuh siap yang mereka bina itu.
Sebenarnya, ketuanya mahu memanggilnya. Puas ketuanya menjerit daripada aras lapan , cuba memanggil lelaki itu yg berada pada aras paling bawah. Namun, jeritan itu tidak mampu mengalahkan pelbagai bunyian mesin pembinaan di kawasan tersebut. Dek kerana itulah, ketuanya itu mencampakkan syilingnya dengan harapan lelaki itu akan mendongak melihatnya di atas. Mudah-mudahan dapatlah dia menyampaikan pesanannya kepada pekerjanya itu.
Sayangnya, sehingga habis wang syilingnya dibaling ke bawah, lelaki itu masih belum jugak mendongak ke atas.
Lantas , ketuanya itu mengumpulkan serpihan batu kecil yg terdapat di lantai. Satu persatu batu kecil itu dibaling ke bawah. Beberapa kali batu itu mengenai badan lelaki itu . Setelah merasa sakit , lelaki itu mendongak ke atas, melihat dari mana datangnya batu-batu kecil yang menyerang tadi.
Barulah dia ternampak kelibat ketuanya yang sejak tadi cuba mencuri perhatiannya bagi menyampaikan pesanan.
Sahabat sekalian, Allah sering menjatuhkan rezeki (syiling ) , rahmat atau kesenangan yg tidak terkira banyak kepada kita. Tuhan menjatuhkan 'syiling' itu sebagai satu panggilan agar kita sentiasa mendongak ke atas utk mengingati dan bersyukur dengan kurniaanNya. Tetapi , acap kali kita lalai utk 'mendongak' ke atas, sebaliknya terus menikmati pemberian-Nya tanpa ucapan syukur.
Seperti kisah ketua dan pekerja tadi , apabila jatuhan syiling tidak berjaya menarik perhatian, lalu dia jatuhkan pula 'batu' yg berupa musibah, kegagalan, keperitan dan pengalaman yg menyakitkan. Dan hanya setelah kita merasa kesakitan itu , barulah kita teringat utk mendongak, menadah tangan utk bersyukur mengingati Yang Maha Pencipta kita.
(Renungan kita bersama) dipetik dari FB https://www.facebook.com/muhammadridzuan.riz

Saturday, February 1, 2014

Vaksin Hepatitis B - Sharing #1

Muhammad Alif Firdaus disambut gembira oleh kami 17Aug2012. Semua berjalan seperti bayi2 lain... tapi selepas 6 bulan, aku dipertemukan dengan soalan cabaran berkait isu vaksin. Bermulalah perjalanan baru aku sebagai seorang pelajar mencari ilmu tentang penyakit-penyakit yang divaksin...
Blog ini akan SHARE apa-apa info yang dirasakan berasas untuk dikongsi...

dibaca dari
http://myquran.org/forum/index.php?topic=71692.45
satu pos yang agak compelte explain tentang Hepatitis B...

(NaturalNews) vaksin hepatitis B telah disetujui untuk semua bayi AS ketika lahir, tetapi apakah itu benar-benar aman? Untuk vaksinasi "pencegahan", jumlah komplikasi yang terkait dengan vaksinasi hepatitis B cukup mengejutkan. Bahkan, sejumlah peer-review studi telah menemukan hubungan antara vaksinasi hep B dan kematian bayi baik di AS dan Eropa. Dengan hubungan ke sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), multiple sclerosis, dan banyak gangguan autoimun kronis, beberapa dokter berbicara mengungkapkan  bahaya vaksin hep B.

Dr Jane Orient dari Asosiasi Dokter Amerika dan Bedah (AAPS) bersaksi kepada Kongres Amerika mengenai bahaya kesehatan yang parah yang berhubungan dengan inokulasi hepatitis B, yang menyatakan: "Bagi kebanyakan anak, risiko reaksi vaksin yang serius mungkin 100 kali lebih besar daripada risiko terjangkit penyakit hepatitis B. "

Hepatitis B adalah infeksi virus yang terutama targetnya pada hati, dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh - terutama darah dan air mani. Hepatitis B adalah sebagian besar ditularkan melalui pilihan gaya hidup seperti seks tanpa kondom atau berbagi penggunaan suntikan jarum narkoba, dan Ini bukanlah kondisi penyakit yang berhubungan dengan bayi baru lahir, atau kebanyakan orang. Karena keputusan aneh untuk memvaksinasi bayi yang baru lahir dengan tembakan hep B dan sejumlah faktor lain, orang telah mempertanyakan keamanan dan efektivitas vaksinasi hep B selama bertahun-tahun. 

sumber: http://www.naturalnews.com/032579_hepatitis_B_vaccines.html
http://www.uscfc.uscourts.gov/sites/default/files/CAMPBELL-SMITH.HARRIS032311.pdf
http://childhealthsafety.wordpress.com/2011/04/25/us-concedes-hep-b-causes-lupus/
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21496754
http://www.ama-assn.org/amednews/2011/05/02/hlsb0502.htm
http://www.nvic.org/nvic-archives/newsletter/untoldstory.aspx
http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2008/01/02/hepatitis-b-vaccine-part-four.aspx


Lebih detail tentang Hepatitis B

Penyakit ini dapat menyebabkan sirosis hati maupun kanker hati. Namun, virus ini menular melalui hubungan seksual. Orang-orang berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis B (yang ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi) adalah pengguna narkoba, pelacur, tahanan, dan pelaku kelainan sex. 

Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.

Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll) atau luka yang mengeluarkan darah) serta hubungan seksual dengan penderita.

Bayi yang mempunyai resiko terkena penyakit ini hanyalah bayi yang lahir dari ibu yang positif mengidap Hepatitis B. dan hanya kelompok itu yang beresiko, bukan yang lain.

 Pada tahun 1996, lima puluh empat kasus yang dilaporkan kepada Pusat Pengendalian Penyakit (di Amerika) pada kelompok usia dibawah 1 tahun. Sedangkan pada saat bersamaan, ada 3,9 juta bayi yang lahir pada tahun itu sehingga kejadian hepatitis B hanya 0,001%. Jadi apakah kejadian ini merupakan wabah berbahaya sehingga vaksin benar-benar diperlukan? 

90 sampai 95% dari semua kasus hepatitis B sembuh sepenuhnya setelah 3 sampai 4 minggu menderita mual, kelelahan, sakit kepala, arthritis, sakit kuning dan hati lembut. Sekitar 50% dari pasien yang terkena Hepatitis B tidak menunjukkan gejala setelah terinveksi. Bahkan, setelah terinveksi dipastikan mereka akan memiliki kekebalan seumur hidup. Sedang yang 30% mengalami gejala mirip flu saja, dan lagi, kelompok ini akan memperoleh kekebalan seumur hidup. Dari 20% sisanya yang terkena Hepatitis B akan memperlihatkan gejala penyakit. 95% dari 20% ini akan sepenuhnya pulih, dengan kekebalan seumur hidup. Oleh karena itu, kurang dari 5% dari orang yang terkena hepatitis B akan menjadi infeksi kronis. 

Vaksin Hepatitis B dibiakkan dalam ragi roti. Vaksin ini mengandung formaldehyde (penyebab kanker) dan mengandung 95 persen antigen permukaan virus hepatitis B, 4 persen protein ragi, dan aluminium hidroksida. Sekitar 17 persen dari semua orang yang divaksinasi hepatitis B disusul oleh laporan akan adanya kelelahan dan kelemahan, sakit kepala, arthritis dan demam lebih dari 100 F. Vaksin ini dapat menyebabkan kematian, menurut laporan Institute of Medicine pada tahun 1994.

Vaksin Hepatitis B Dikembangkan pada tahun 1987, pertama kali disuntikkan pada bayi berusia dua belas jam . Dengan harapan akan melindungi mereka ketika mereka lebih tua. Vaksin ini Awalnya ditargetkan untuk pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik sembarangan, tetapi ketika mereka tidak mau datang untuk disuntik imunisasi, akhirnya CDC memutuskan untuk menyuntik imunisasi anak-anak sebelum mereka mulai menjadi "pemakai". Padahal CDC Fact Sheet (lembar fakta dari CDC) pada penyakit hepatitis B tidak menyertakan bayi yang baru lahir sebagai kelompok risiko untuk penyakit itu. Jadi, dengan kata lain, hampir setiap bayi yang baru lahir di AS sekarang disambut ke dunia dengan suntikan vaksin terhadap penyakit menular seksual yang tidak beresiko pada bayi. Semua ini karena mereka tidak bisa mendapatkan pecandu, pelacur, heteroseksual promiscuous dan homoseksual (yang mereka ini berada pada risiko tinggi terkena hepatitis) untuk mengambil vaksin. Inilah esensi dari program vaksinasi universal hepatitis B.

silahkan baca artikel lanjutannya di: http://vaccinetruth.org/page_11.htm

maaf post ini ditulis dari Indonesia, tapi pembaca Melayu Malaysia boleh faham in general rasanya....